Menurutku, luka tak mesti terjadi jika ada cinta disana. Aku sangat percaya bahwa cinta itu obat bukan penuai luka. Apabila luka itu terjadi aku rasa anugerah Tuhan yang indah itu telah dimainkan. Apa kau mempermainkan aku?
Malam memang selalu panjang, bagiku. Aku memilih tidur menuju pagi. Aku masih terusik akan bayanganmu. Akan segala yang telah terjadi. Banyak hal yang pertama kali aku lakukan bersamamu. Aku masih berfikir saja, kenapa kau tiba-tiba saja hilang. Adakah tingkah laku ku yang melukaimu? Apa aku nampak begitu menyeramkan dan menjijikan?
Aku sadar belakangan ini semua seakan menjadi basi. Cinta yang katanya pernah ada seolah hal yang biasa. Sayang pun bisa di abaikan. Rindu seolah jadi basi. Kau pun begitu dingin. Sementara aku, aku terus berusaha menepati kata ku bahwa aku tak akan pergi seperti yang kau pinta. Aku tetap menjadi pengingatmu.
Semua tidak akan seperti ini pada akhirnya kalau kau tak menyataan pernyataan yang begitu lengkap. Cinta dan Sayang. Kemudian kita bergenggam tangan. Seolah ada janji yang tersemburat dari kejadian itu. Malam itu indah.
Sekarang, semua berbeda. Kalau kamu bilang diantara kita tidak ada apa-apa, mengapa kau tiba-tiba pergi? Membiarkan aku tergeletak dalam tangis. Berharap dalam rindu. Akan ku buktikan segala yang ku katakan. Akan ku buktikan agar kau tak perlu ragu. Setelah itu aku akan pergi lalu menguatkanmu dalam do'a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar