Senin, 25 Januari 2016

Aneh

Kita pasti merasakan hal yang sama.  Ada perasaan yang datang begitu saja diantara kita.  Ada yang terjadi tanpa di sadari bahwa kita sama-sama mengagumi.  Awalnya, tak ada keinginanku untuk dekat sejauh ini.  Tak pernah ku sangka pula lambat laun kau menyentuh hidupku.

Aku dan kamu mencoba berjalan bersama.  Tentunya banyak yang kita lalui.  Ada ujian yang harus kita lalui.  Lewat apapun caranya.  Seperti saat ini, segala nya seakan terbuang begitu saja.  kesana kemari aku bertanya apa yang harus aku lakukan.  Semua jawaban sama. Pilihlah, pergi atau berjuang.

Bila aku diharuskan berjuang, aku akan mencoba berjuang walaupun sendirian.  Aku ingin kita sama-sama saling menguatkan.  Kita tak semestinya selemah ini bukan?  Menguatkan yang beralasankan perasaan yang ada.  Diatas janji yang pernah ucap.  Diatas kata usaha dalam pengharapan.  Aku mesti kuat.

Membicarakan perasaan bersamamu tentunya adalah hal terindah yang menghilangkan segala resahku.  Aku rindu akan kamu yang dulu. Kamu kan yang selalu minta untuk tetap bersamamu.  Rindu selalu datang di saat hujan.  Hujan sangat romantis menceritakan tentang kamu. Bukankah pada saat hujan kecil turun untuk pertama kalinya kita berjalan bersama?  Bukankah kita pernah berteduh dalam ruang saat hujan?

Patah hati kini menjadi sebuah kemungkinan kuat akan perasaanku.  Aku tak pernah mengerti selemah ini kah untuk tak saling menguatkan?  Lama rasanya kita tak saling bertemu.  Ya, karena kita punya urusan masing-masing.  Namun, bukankah pernah kita sepakati bahwa itu bukanlah sebuah penghalang bagi kita untuk saling bertanya kabar?.

Tak masalah sebenarnya jika terus berjalan seperti kemarin.  Beriringan namun, tak ada kata "jadian" seperti yang orang lain permasalahkan.  Selama sayang dan cinta itu terus diusahakan, kamu adalah orang penting bagiku.  Sekarang, apa secepat inikah segala yang indah menjadi usang? Aku perlu memperbaiki keadaan.

Segala sesuatunya sudah berjalan.  Aku sudah begitu asyik bermain dalam perasaan ini yang mungkin lambat laun bisa menjatuhkan aku dan melukai aku sendiri.  Kau masih asyik sendiri juga ternyata.  Entah lah apa yang kau rasakan saat ini.

Kita ada dalam ruang yang aneh.  Kita memilih menjalani sebuah hubgan yang super entah.  Tak masalah bagiku sebenarnya.  Kita sering kali bicara "gak mesti pacaran kan".  Semuanya berjalan begitu saja.  tak perlu memikirkan hal yang lain jika yang ada sudah di rasa cukup.  Benar juga.

Ada saja yang menyesakkan.  Kau tiba-tiba marah dan begitu saja pergi.  Hingga sekarang kau begitu aneh.  Ini lebih sesak di bandingkan patah hati nya orang yang berpacaran menurutku.  Kan sudah ku bilang aku sudah pernah patah.  Jika kau ingin bersamaku, sanggupkah kita untuk saling menguatkan?

Tidak perlu laki-laki tampan untuk menemani.  Bagiku kau yang aneh itu lah yang diam-diam melengkapi hidupku.  Aku sadar untuk apa mengharap yang begitu sempurna, itu tak pernah ada.  Setiap manusia Tuhan ciptakan dengaan kekurangan dan klebihannya masing-masing.  Sadarlah kita sudah berjalan jauh kesana kemari.  Terombang-ambing dalam ruang yang aneh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar