Persembunyian kita masih aman
Segala lusuhmu ku perhatikan baik-baik
Tak ada yang tahu
Hanya aku yang kerap kali kau ceritakan banyak hal
Pertunjukan mu dengan hanya aku penontonnya
Kau bebas sesukamu
Bernyanyi tentang pujian
Memaki hal yang tak kamu suka sekalipun
Ada yang tahu Pertunjukan kami ?
Tidak ada sama sekali
Kamu terlihat utuh di depan mereka
Dan rapuhmu adalah pertunjukan yang kuiyakan
Ada pertunjukan sembunyi-sembunyi milik kita
Di balik lorong rindu yang sulit untuk jumpa
Sekalinya iya itu adalah balada kita saja
Kau dan aku menikmatinya
Sebagian dari Cerita
Sebagian tertulis disini, sebagian terbawa oleh yang hilang
Selasa, 15 Oktober 2019
Senin, 14 Oktober 2019
Cerita Kegagalan
Hari itu yang kesekian kalinya
Ada batang yang patah hingga air mata yang terasa kencang derasnya melebihi dari hujan
Langit malam jauh lebih gelap dan kopi rasanya jauh lebih pahit
Hari itu aku punya cookies, aku berikan ke kamu
Perasaanku bilang kausedang tak baik-baik saja hari itu
Aku tidak bisa terlalu jauh menyentuhmu
Maka harapku, cookies manis itu akan menyatu di aliran darahmu
Setidaknya yang pahit ada sedikit rasa manisnya
Aku berharap semoga malam cepat pergi lalu berganti pagi
Biar lukanya cepat hilang
Dan kau sembuh
Aku memang bukan siapa-siapa , tapi kurasa kita sama
Kita pernah merasa gagal walau dalam dimensi yang berbeda
Rasa pahitnya tak jauh beda, percayalah
Sampai saat ini, kau memang hebat
Kau masih jadi yang paling kuat di cerita kegagalanmu
Sementara aku, benar-benar malu untuk menguatkanmu
Aku titip kamu sama Tuhan
Supaya semesta menjadi hal yang selalu ingin kamu jalani
Walau kadang harus pura-pura kuat dahulu
Ada batang yang patah hingga air mata yang terasa kencang derasnya melebihi dari hujan
Langit malam jauh lebih gelap dan kopi rasanya jauh lebih pahit
Hari itu aku punya cookies, aku berikan ke kamu
Perasaanku bilang kausedang tak baik-baik saja hari itu
Aku tidak bisa terlalu jauh menyentuhmu
Maka harapku, cookies manis itu akan menyatu di aliran darahmu
Setidaknya yang pahit ada sedikit rasa manisnya
Aku berharap semoga malam cepat pergi lalu berganti pagi
Biar lukanya cepat hilang
Dan kau sembuh
Aku memang bukan siapa-siapa , tapi kurasa kita sama
Kita pernah merasa gagal walau dalam dimensi yang berbeda
Rasa pahitnya tak jauh beda, percayalah
Sampai saat ini, kau memang hebat
Kau masih jadi yang paling kuat di cerita kegagalanmu
Sementara aku, benar-benar malu untuk menguatkanmu
Aku titip kamu sama Tuhan
Supaya semesta menjadi hal yang selalu ingin kamu jalani
Walau kadang harus pura-pura kuat dahulu
Rabu, 02 Oktober 2019
Surat Cinta Untuk Tuan
Siang itu kamu lari-lari sendirian
Aku dengar langkah kakimu
Walau dari kejauhan
Tapi aku tahu kamu sendiri
Kamu bergegas menuju ke mobilmu
Membawa tas kecil favoritemu
Dan mengendarainya keliling kota
Kamu masih sendirian
Aku tahu kamu mau kemana
Tanpa harus mengabari
Rasa-rasanya kita seperti sudah lama kenal
Mudah-mudahan aku tidak salah mengira
Tuan,
Entah apa ini namanya
Sejak kamu menawanku dua bulan lalu
Aku rasa perasaan ini tidak seperti biasanya
Ada kamu yang selalu kujadikan motivasi
Lihatlah, aku semakin pandai merawat diri bukan ?
Rasanya aku ingin merawat kamu juga jadinya
Hingga di luaran tahu kalau kamu baik sebenarnya
Aku dengar langkah kakimu
Walau dari kejauhan
Tapi aku tahu kamu sendiri
Kamu bergegas menuju ke mobilmu
Membawa tas kecil favoritemu
Dan mengendarainya keliling kota
Kamu masih sendirian
Aku tahu kamu mau kemana
Tanpa harus mengabari
Rasa-rasanya kita seperti sudah lama kenal
Mudah-mudahan aku tidak salah mengira
Tuan,
Entah apa ini namanya
Sejak kamu menawanku dua bulan lalu
Aku rasa perasaan ini tidak seperti biasanya
Ada kamu yang selalu kujadikan motivasi
Lihatlah, aku semakin pandai merawat diri bukan ?
Rasanya aku ingin merawat kamu juga jadinya
Hingga di luaran tahu kalau kamu baik sebenarnya
Selasa, 01 Oktober 2019
Sore
Ada apa saja d balik kejadian kemarin?
Ada kamu dan aku
Ada rasa khawatir hari itu
Ada takut hari itu
Hari itu aku di pukul mundur
Dari jauh aku dipukul mundur
Kelakuan ku di salahkan
Semenjak semuanya berantakan dan tidak rukun lagi
Kamu tetap pecicilan hari itu
Kamu ajak mataku berpetualang di balik setiap ucapanmu
Hari itu, aku resah tapi pasrah
Karena kamu bantuku melepas gelisah
Dunia ini tak melulu tentang masalalu rupanya
Pukulan yang keras rupanya membuatku terdampar jauh
Hingga kaki ku malas menuju dia
Setidaknya untuk membantumu tak memukul
Giliran kamu sekarang
Ambil peranmu
Sesukamu
Semoga aku dan kamu bahagia sore ini
Ada kamu dan aku
Ada rasa khawatir hari itu
Ada takut hari itu
Hari itu aku di pukul mundur
Dari jauh aku dipukul mundur
Kelakuan ku di salahkan
Semenjak semuanya berantakan dan tidak rukun lagi
Kamu tetap pecicilan hari itu
Kamu ajak mataku berpetualang di balik setiap ucapanmu
Hari itu, aku resah tapi pasrah
Karena kamu bantuku melepas gelisah
Dunia ini tak melulu tentang masalalu rupanya
Pukulan yang keras rupanya membuatku terdampar jauh
Hingga kaki ku malas menuju dia
Setidaknya untuk membantumu tak memukul
Giliran kamu sekarang
Ambil peranmu
Sesukamu
Semoga aku dan kamu bahagia sore ini
Rabu, 11 September 2019
Tempat untuk Maaf
Aku cukup mengerti bahwa ada maumu yang tak ku penuhi
Dan kau temukan dibalik lacurmu
Iya aku paham, maumu adalah pulangmu
Sementara aku, hanya punya tempat untuk maaf
Satu, Dua dan Tiga maaf rasanya belum cukup
Kau, lagi-lagi sumpahmu sangat bergetar
Dan ingkar benar-benar terasa ringan
Seringan maaf yang ikut-ikutan ringan
Mengucap maaf memang mudah
Tapi perasaan benar-benar payah untuk seirama
Gemuruh pun turut rusuh memaksa air mata untuk terus turun
Dan kamu masih punya tempat, Maaf
Mungkin maaf sudah di takdirkan jadi tempat pulang segala lacur
Pulangnya segala salah
Barangkali, benar
Karena selalu ada tempat untuk maaf
Dan kau temukan dibalik lacurmu
Iya aku paham, maumu adalah pulangmu
Sementara aku, hanya punya tempat untuk maaf
Satu, Dua dan Tiga maaf rasanya belum cukup
Kau, lagi-lagi sumpahmu sangat bergetar
Dan ingkar benar-benar terasa ringan
Seringan maaf yang ikut-ikutan ringan
Mengucap maaf memang mudah
Tapi perasaan benar-benar payah untuk seirama
Gemuruh pun turut rusuh memaksa air mata untuk terus turun
Dan kamu masih punya tempat, Maaf
Mungkin maaf sudah di takdirkan jadi tempat pulang segala lacur
Pulangnya segala salah
Barangkali, benar
Karena selalu ada tempat untuk maaf
Kita Masih Bisa
Papa memandang Ali dan Alya
Mereka semakin tumbuh
jelas
Sabanhari makan terus
Papa bilang, Mama Pergi
Ali bilang iya paham
Tapi Alya belum paham
Alya payah
Mama meninggal ? Tidak
Mama hanya sedang di duniaa yang baru
Dunianya tanpa Papa
Tapi masih ada kita
Kita masih bisa bertemu Mama
Papa juga
Tapi Papa kalah dengan rasa sakit
Luka selalu menang kala detik membuat Papa dan Mama bertemu
Alya hanya jadi penikmat pertemuan Papa dan Mama
Sementara Ali, berusaha kuat diatas sesuatu yang tak utuh
Kita milik waktu
Sementara waktu bukan punya kita
Mereka semakin tumbuh
jelas
Sabanhari makan terus
Papa bilang, Mama Pergi
Ali bilang iya paham
Tapi Alya belum paham
Alya payah
Mama meninggal ? Tidak
Mama hanya sedang di duniaa yang baru
Dunianya tanpa Papa
Tapi masih ada kita
Kita masih bisa bertemu Mama
Papa juga
Tapi Papa kalah dengan rasa sakit
Luka selalu menang kala detik membuat Papa dan Mama bertemu
Alya hanya jadi penikmat pertemuan Papa dan Mama
Sementara Ali, berusaha kuat diatas sesuatu yang tak utuh
Kita milik waktu
Sementara waktu bukan punya kita
Selasa, 10 September 2019
Ada Kamu di Permohonanku pada Tuhan
Selepas sholat dan berdo'a untuk kebaikan keluargaku
Aku tak absen menceritakan tentangmu
Tentang percakapan kita yang membuat emosi jungkat-jungkit
Tapi ada luka yang kau hapus disana
Berikut pilu yang kau tanggalkan
Semenjak pilu-pilu mulai berguguran
Kita sama-sama menemukan bahwa bintang-bintang selalu indah dalam rasinya
Saling menjadi titik yang menghubungkan
Hingga rupa yang indah walaupun gelap
Setelah kau tunjukan itu,
Bagaimana mungkin aku menanggalkan nama mu dari daftar permohonanku pada Tuhan?
Kau jauh lebih layak untuk itu
Bebal rasamu di luar sana benar-benar tanggal saat bersamaku
Jika ada satu tawaran mu untuk aku meminta apa darimu ?
Aku hanya meminta melekat jauh lebih dekat dari kulitmu
Ada dalam yang kau hembus hingga oksigen benar-benar tertembus
Dan selalu setia saling mensiasati agar waktu betah menikmati cerita kita
Aku tak absen menceritakan tentangmu
Tentang percakapan kita yang membuat emosi jungkat-jungkit
Tapi ada luka yang kau hapus disana
Berikut pilu yang kau tanggalkan
Semenjak pilu-pilu mulai berguguran
Kita sama-sama menemukan bahwa bintang-bintang selalu indah dalam rasinya
Saling menjadi titik yang menghubungkan
Hingga rupa yang indah walaupun gelap
Setelah kau tunjukan itu,
Bagaimana mungkin aku menanggalkan nama mu dari daftar permohonanku pada Tuhan?
Kau jauh lebih layak untuk itu
Bebal rasamu di luar sana benar-benar tanggal saat bersamaku
Jika ada satu tawaran mu untuk aku meminta apa darimu ?
Aku hanya meminta melekat jauh lebih dekat dari kulitmu
Ada dalam yang kau hembus hingga oksigen benar-benar tertembus
Dan selalu setia saling mensiasati agar waktu betah menikmati cerita kita
Langganan:
Postingan (Atom)